Situs ini berisi Catatan penggunaan Teknik(teknologi, metologi, sistem, prosedur, policy, penelitian, R&D, dll) untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnis sehingga dapat memberikan NILAI lebih lebih besar dan seimbang bagi konsumen, karyawan maupun pemegang saham.

Sunday, January 09, 2005

perusahaan-perusahaan terkenal di Amerika, bagaimana mereka memulainya ?

fortune.com/fortune/fsb/specials/greats

Mana yg tidak anda kenal

1. Burnswick

2. Heinz

3. Mattel

4. Kellogg

5. UPS

6. 3M

7.Gillette

8. Motorola

9 Holiday Inns

10 Johnson & Johnson

11. Pizza Hut

 

versi Indonesia ?

1. Gudang Garam

2. Sampoerna

3. Nyonya meneer

4. Indofood

5.

 

Versi Medan

1.Sttc

2. Gunung Gahapi

3. Deli Works

4. MusimMas

5. Capella

6. ...

Saya bermimpi untuk membuat buku mengenai mereka, selain kekayaan yang mereka tinggalkan, mereka seharusnya juga meninggalkan pelajaran yang berharga bagi kita semua :)

 

Catatan Bencana Gempa dan Tsunami 2004 di Aceh dan Sumatera Utara

Sebagai orang awam saya ingin mencatat kesan-kesan saya terhadap bencana gempa dan tsunami 2004

catatan hal yang positip
1. Indonesia menjadi terkenal
2. bantuan Internasional maupun lokal yang sangat-sangat besar.
Total bantuan International se semua negara korban tsunami mencapai US$5 milyar, dengan porsi terbesar ke Indonesia karena Indonesia adalah korban terbesar.
sumbangan berasal dari pengunjung amazon.com saja sudah mencapai US$15juta, sumbangan dari celebrity juga sangat besar, Sandra bullock US$1juta
3. Kecurigaan antar etnis, ras, agama masih tetap ada,
tapi karena besarnya skala bencana, hanya sebagian kecil orang-orang picik yang masih bisa terpengaruh. Terbukti dari besarnya sumbangan dan jumlah relawan yang bekerja berasal dari 17 negara yang berbeda.
4. Mitos Indonesia tidak aman bisa di tepis dengan banyaknya relawan International yang berkunjung sehingga ini bisa menjadi momen peningkatan turisme Indonesia. (asal jangan ada relawan yg ditembak GAM)



catatan hal yang negatip
1. Kesangsian International maupun lokal terhadap apakah bantuan yang sudah begitu besar bisa betul-betul sampai kepada para korban tanpa di 'korupsi'
2. koordinasi di Indonesia yang sangat lemah.
3.


catatan lain-lain.
1. menurut survey-surveyan, besarnya perekonomian kota medan(sumatera utara) hanya 6% dari perekonomian nasional
Hal ini bisa dilihat dari besarnya sumbangan di harian Analisa Medan (harian bisnis no.1 di medan) dibanding dengan harian kompas (harian bisnis nasional no.1)
total sumbangan per terbitan tgl 9 januari 2005
harian Analisa Rp 1.217.801.774
harian Kompas Rp 19.919.346.183
jadi sekitar 6.11%

catatan problem dan solusi menggunakan blogger

ini sebagai catatan saya dalam trouble shooting terhadap problem selama menggunakan blogger. seperti kata Michael Dell, "kita boleh salah tapi tidak boleh melakukan kesalahan yang sama lebih dari sekali". Untuk itu perlu ada catatan terhadap kesalahan yang pernah timbul dan cara mengatasinya.

Jan 9,2005
problem : tampilan kolom sebelah kanan turun menjadi di bawah (kolom sebelah kiri) bila dilihat mengunakan IE tapi tidak ada masalah bila menggunakan fire Fox ( Firefox lebih canggih ? )

penyebab : karena ada suatu link url yang terlalu panjang, IE memotong pada sisi yan sudah terlalu panjang, sedangkan firefox tidak memotongnya dan membiarkannya melebihi lebar kolom

solusi: deskripsi url tersebut diedit sehingga lebih pendek tanpa merubah url sebenarnya atau bisa menggukan www.tinyurl.com bila ingin merubah url yang panjang menjadi pendek.

RedBull / Kratingdeng

RedBull.com

di Indonesia dikenal sebagai kratingdeng, pertama saya mengira itu adalah produk thailand, dan sempat tertipu bahwa merk aslinya adalah Red Bull dan merupakan produk Austria, lahir dari seorang Austria bernama Dietrich Mateschitz .

sebelumnya Mateschitz bekerja di Bangkak, dimana dia adalah direktur marketing Internasional untuk Blendex, sebuah perusahaan Jerman pembuat odol (sekarang menjadi bagian Proctec & Gamble).

Hanya sedikit orang yang bisa menciptakan suatu industri baru, inilah salah satunya. Ceritanya ketika dia duduk di sebuah bar di Hotel Mandarin di Hongkong tahun 1982, membaca artikel di majalah bahwa Taisho Pharmaceuticals, produsen minuman tonik adalah pembayar pajak yang terbesar di Jepang. Dari situ dia mendapat ide untuk memasarkan minuman energi tradisional yang popular di Asia kepada konsumen Eropah. Pada tahun 1984 dia bergabung dengan pengusaha Thailand Chaleo Yoovidhya, yang sudah memproduksi minuman energi 'kratingdeng' untuk memasarkan kepada konsumen Eropah. Minuman itu diganti nama menjadi Red Bull dengan merubah rasanya menjadi lebih berkurang unsur sirup dan bertambah unsur kesegarannya. Pemasaran kepada anak-anak muda sebagai energi booster dengan Tag line 'Red Bull give you wings' (banteng merah memberimu sayap)

Pertama dipasarkan di kampung halaman Austria, berkembang ke negara tetangga di eropah dan tahun 1997 masuk ke Amerika Serikat. Sekarang dipasarkan di lebih dari 100 negara dengan jumlah lebih dari 1,5 milliar botol per tahun. Lebih dari 70% pasaran dunia untuk minuman energi dikuasainya. Usahanya berbuah hasil yang hebat, Majalah Forbes menobatkannya sebagai billioner pada tahun 2003.

Awalnya bar menolak untuk menjualnya karena rasanya lebih mirip obat daripada minuman biasa.Tapi Mateschitz yakin kawula muda akan menyukainya. Dia memprediksi secara tepat, banyak clubber yang ingin menari sepanjang malam tanpa menggunakan narkoba seperti ecstasy dan bar akan menjadi lebih hot dengan mencampur red bull ke vodka.

Untuk mencapai konsumen muda yang berorientasi 'underground', Red Bull sangat sedikit promosi di media cetak atau televisi, tetapi lebih bergantung pada promosi mensponsori olah raga extreme atau memberikan sample pada event local dengan menyelenggarakan party untuk kawula muda

Mateschitz menganggap Marketing yang bagus dan juga produk yang bagus menjadi unsur suksesnya.

" Sangat penting untuk mengembangkan cara komunikasi dan strategi iklan yang unik... kampanye yang menggabungkan fisik dan emosi dengan  cara yang sangat tidak umum" beliau mengatakannya pada sebuah interview dengan Bangkok Post "Gambaran yang tertanam untuk Red Bull sama sekali tidak ada hubungan dengan produk konsumsi, tapi sesuatu yang mewah dan merupakan suatu identifikasi gaya hidup"

Beliau juga mensponsori 'World Stunt Awards' sebagai penghargaan dunia bagi dunia stuntman dan sebagai event pengumpulan dana tahunan bagi stuntman yang mengalami kecelakaan. Suatu event unik yang pasti menambah image positip bagi Red Bull

 

cnn.com/SPECIALS/2004/globalinfluentialsstories

forbes.com/finance/lists2003

sport.guardian.co.uk

http://en.wikipedia.org/wiki/Dietrich_Mateschitz